Translate
Sunday 6 October 2013
Sunday 24 February 2013
BERAS MERAH UNTUK KONSUMSI KALANGAN MENENGAH KEATAS TELAH TERBANTAHKAN
Barangkali ketika kita berniat untuk mengkonsumsi beras merah yang ada dalam fikiran kita adalah "sanggupkah kita untuk membelinya ?" Berapakah tambahan biaya yang kita keluarkan setiap bulannya apabila kita mengkonsumsi beras merah ? Pertanyaan itu wajar adanya karena secara umum harga beras merah memang jauh lebih mahal ketimbang harga beras putih. Beberapa orang yang saya temukan ketika berbicara mengenai konsumsi beras merah, mereka mengatakan bahwa konsumen beras merah adalah kelas menengah keatas , atau mereka yang berpenghasilan lebih. Namun Kekhawatiran akan meningkatnya pengeluaran bila mengkonsumsi beras merah itu telah terbantahkan. Setidaknya inilah hasil pembicaraan saya dengan https://www.facebook.com/lili.imran?ref=ts&fref=ts (Lili Hikmawati Imran) yang sejak beberapa bulan terakhir telah menkonsumsi Beras Merah Organik:
Saya : Ibu kalo beli Beras merah kan jumlahnya ga sedikit ? memangnya dlm keluarga ibu yang mengkonsumsi
ada berapa orang ?
Ibu Lily : Cuma saya sendiri.. Kadang mertua saya juga ikut, tp hanya sedikit. Yang rutin Itu cuma saya.
Saya : Dalam Sehari Makan Berapa Kali ?
Ibu Lily : Saya Terbiasa makan 3 x sehari. Sampai saat ini masih tetap makan 3 x sehari .Saya :Kalo gitu biaya makan ibu gede juga donk..? Kan beras merah mahal...!
Ibu Lily : Ah....nggak juga...!Harganya memang mahal, tapi kalo makan nasi merah makannya ga bisa banyak.
Makan sedikit aja udah Kenyang, dan kenyangnya itu lama, gak kayak makan nasi putih.
Saya : Dalam sebulan habis berapa banyak bu ?
Ibu Lily : Ga banyak kok..! Paling banyak cuma 4,5 Kg. Kadang 4 kg udah cukup. Itu pun mertua saya juga ikut
makan.
Saya : Dibanding beras putih gimana ?
Ibu Lily : Wah... Kalo nasi Putih bisa banyak . Mungkin bisa 14 Kiloan ...apa lagi orang seperti saya ini doyan makan.
Saya : Hahaha... Kalo di hitung... biayanya lebih mahal mana makan nasi putih atau nasi merah..?
Ibu Lily : Kayanya makan Nasi Merah ga mahal tu... Bahkan mungkin lebih irit ketimbang makan nasi putih..kan
hbisnya cuma dikit..!
Saya : Orang Lain Bilang makan nasi merah katanya rasanya ga enak ! Nah..Kenapa Ibu memilih mengkonsumsi beras merah ?
Ibu Lily : Wah...banyak faktor mah. Kalo soal rasa sih itu tergantung kebiasaan makan aja... saya dulu pertama
tama emang kurang suka. Tapi lama kelamaan ga jadi masalah. Tapi saya lebih mengutamakan
manfaatnya.
Saya : Emang apa yang ibu rasakan setelah mengkonsumsi nasi merah...?
Ibu Lily : Saya ga gampang capek,,, perut terasa enak, dan yang terpenting lagi berat badan saya turun drastis.
Bulan pertama berat badan saya turun 4 kg, berikutnya turun lagi 4 kg. Sekarang udah turun 12 Kg.
kakak saya juga saya sarankan untuk mengkonsumsi beras merah dan Alhamdulillah sekarang Badannya
lebih lansing dari saya, Padahal pertamanya dia lebih gemuk dibanding saya. Saya : Katanya ibu cuma habiskan 4 Kg per bulan, Padahal ibu beli kesaya kan banyak.. Yang lainnya
dikemanain ?
Ibu Lily : Ya saya jual ke teman teman lain. Mereka banyak yang nanya kok sekarang badannya agak lansing. Saya
jawab "saya mengkonsumsi beras merah" . Harganya memang agak mahal, tapi sebenarnya ini adalah
cara hidup sehat paling murah, dan bisa dijangkau oleh semua kalangan. Bukan cuma kalangan
menengah ke atas, tpi juga bisa dijangkau oleh semua kalangan. Kalo beli obat pelansing lainnya kadang
ada efek samping dan menimbulkan penyakit baru, tpi kalo ini kan aman.dan mereka pun minat untuk
mencobanya dan umumnya memang berhasil turunkan berat badan.
Demikian pembicaraan saya dengan Ibu Lily yang sekarang bekerja di Bappeluh Dinas Pertanian Kab Solok. Atas keberhasilannya menurunkan berat badannya , sekarang beliau juga sangat gencar mempromosikan ke teman teman di Kantornya di Arosuka. Dan Juga memuat beberapa tulisan tentang Beras merah media masa.
Anda Yang berminat dan Tinggal di Sekitar Arosuka bisa lansung saja ke temui beliau di kantornya. Heheehe...Atau
Pesan Di sini :
sms : 081266004560
email : berasmerahorganikindonesia@gmail.com
Blog : www.berasmerahorganikindonesia.blogspot.com
Tuesday 19 February 2013
beras merah jaga gula darah
Diabetes melitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan
dunia. Jumlah penderita penyakit ini terus meningkat drastis, termasuk
di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah
pengaturan pola makan yang baik.
Dari strategi tersebut, berbagai penelitian telah menunjukkan, mengganti jenis makanan yang dikonsumsi efektif untuk mengontrol kadar gula darah. Salah satunya adalah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah atau roti dari serelia utuh.
Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes karena menaikkan gula darah perlahan-lahan.
Pengetahuan mengenai manfaat beras merah untuk diabetes memang bukan hal baru, namun hingga kini nasi putih masih jadi favorit banyak orang. Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika diketahui, mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17 persen lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi.
Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11 persen. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta.
Konsumsi bahan pangan yang tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin serta mengurangi risiko progresi buruknya toleransi glukosa pada diabetes tipe 2.
Seperti halnya serelia utuh, beras merah juga kaya serat dan menghasilkan energi secara bertahap atau disebut juga memiliki indeks glikemik rendah. Karena itu, para ahli menyerukan agar 70 persen kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serelia utuh.
Dari strategi tersebut, berbagai penelitian telah menunjukkan, mengganti jenis makanan yang dikonsumsi efektif untuk mengontrol kadar gula darah. Salah satunya adalah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah atau roti dari serelia utuh.
Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes karena menaikkan gula darah perlahan-lahan.
Pengetahuan mengenai manfaat beras merah untuk diabetes memang bukan hal baru, namun hingga kini nasi putih masih jadi favorit banyak orang. Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika diketahui, mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17 persen lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi.
Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11 persen. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta.
Konsumsi bahan pangan yang tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin serta mengurangi risiko progresi buruknya toleransi glukosa pada diabetes tipe 2.
Seperti halnya serelia utuh, beras merah juga kaya serat dan menghasilkan energi secara bertahap atau disebut juga memiliki indeks glikemik rendah. Karena itu, para ahli menyerukan agar 70 persen kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serelia utuh.
Subscribe to:
Posts (Atom)